Senin, 24 Februari 2014

BELAJAR FILSAFAT ANGKA DAN NUMEROLOGI PYTHAGORAS



BELAJAR FILSAFAT ANGKA DAN NUMEROLOGI PYTHAGORAS
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsiLWiwFPSWl0g6TyyDukWODikpCN3MUOby559Opx5U78r1NbxBLdllbMjAoNzeXcvVw0WZPsBkEBTBr_5couUZdqIbeoMmASZClfFSqfVWCe7IH2LuFJ77pjUSJ0NCS4JAlXqflDmNEvy/s320/pythagoras-1+(1).jpg




Filsafat
Secara etimologi atau asal-usul kata, berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosopia dengan suku kata philos, artinya cinta dan sophos, artinya bijaksana. Jadi, secara harfiah filsafat berarti cinta kebijaksanaan, cinta ilmu, cinta hikmah.
Filsafat juga diistilahkan dengan falsafah. Namun kata filsafat lebih dibakukan, misalnya Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.
Sedangkan semantik atau makna kata, filsafat mempunyai arti sebagai suatu pandangan hidup (way of life), ajaran dan cara berfikir tentang sesuatu hal dengan mendalam, radikal, menyeluruh dan meliputi segala sisi.
Filsafat Angka
Pemikiran filsafat mengenai angka. Diajarkan oleh Pythagoras pada akhir abad ke-4 Sebelum Masehi dengan bertolak dari filsafat, matematika, moralitas dan spiritualitas. Paradigma dari filsafat angka adalah bahwa segala sesuatu tidak terlepas dari angka-angka. Tidak ada satu pun hal di alam semesta ini tanpa ukuran matematis karena sesungguhnya alam semesta itu sendiri tersusun secara matematis, dengan angka-angka yang akurat. Bahkan filsafat angka Pythagoras menyimpulkan, bahwa angka-angka merupakan intisari dari segala apa yang ada di alam semesta.
Pythagoras
Pelopor filsafat angka yang lahir di Samos, Yunani pada tahun 580 Sebelum Masehi dengan ayah bernama Mnesarchus dan ibu bernama Pythais. Pythagoras juga dikenal sebagai ahli matematika, musik, astronomi dan pemimpin spiritual yang mengajak para pengikutnya untuk membersihkan jiwa dari nafsu kotor dan jahat.
Numerologi
Adalah ilmu mengenai angka-angka dan pengaruhnya pada kehidupan, terutama pada perjalanan nasib kehidupan seseorang. Setiap peradaban yang sudah maju mengembangkan numerologinya secara khas dengan memiliki suatu sitem yang khas pula, namun berlandaskan pemikiran yang sama bahwa angka-angka memiliki makna serta mempengaruhi kehidupan. Di Jawa, numerologi dikenal dengan istilah petungan atau neptu. Sedangkan masyarakat Cina mengembangkan fengshui yang di dalamnya juga menyangkut ilmu angka.
Numerologi Pythagoras
Adalah numerologi yang berlandaskan pada ajaran filsafat angka Pythagoras. Numerologi Pythagoras itulah yang dikenal dan berkembang di masyarakat Barat (Eropa dan Amerika), hingga selanjutnya di zaman modern sekarang ini diterapkan oleh para ahli numerologi di seluruh dunia. Sehingga ketika menyebut numerologi, maka tidak lain ya merujuk pada numerologi Pythagoras.
Dalam sistem numerologi ini digunakan cara kerja meliputi angka nasib, angka getaran awal, periodesasi, tahun pribadi dan bulan pribadi, angka ambisi, angka penampilan dan angka kepribadian, serta tabel intensitas.
Angka Nasib
Angka nasib adalah angka yang diperoleh berdasar penambahan tanggal, bulan dan tahun kelahiran seseorang. Angka nasib ini mencerminkan watak, sifat, karakter dan peruntungan maupun segala aspek kehidupan lainnya sepanjang hayat dikandung badan. Angka Nasib menempati posisi sangat mendasar, utama dan penting dalam konfigurasi angka. Angka ini bertalian langsung dengan periodesasi sehingga posisinya juga sentral bersama angka nasib. Rumus Angka Nasib = Tgl lahir + Bulan lahir + Tahun lahir

Angka Getaran Awal
Angka getaran awal adalah angka berdasar tanggal lahirnya seseorang tanpa mengikutkan bilangan bulan dan tahun kelahirannya. Angka getaran awal ini memberikan petunjuk mengenai pengaruh yang ada atas getaran tersebut dan bagaimana perimbangannya dengan angka-angka lain.
Periodesasi
Periodesasi merupakan pembagian tahap-tahap perjalanan hidup seseorang, yang masing-masing tahap mempunyai kekuatannya sendiri. Perjalanan hidup seseorang dibagi dalam empat tahap. Penetapan tahap pertama ditentukan dengan rumus 36 dikurangi angka nasib.Angka 36 ditetapkan sebagai postulat untuk menetapkan kunci penghitungan tahap pertama berasal dari perkalian empat dan sembilan. Empat menunjukkan jumlah tahap kehidupan seseorang, sedangkan sembilan merupakan angka tertinggi dan dijadikan interval atau selang waktu konstan dalam tahap kedua dan tahap ketiga.
Tahap pertama dihasilkan dari tanggal lahir ditambah bulan lahir. (Tgl lhr + Bln lhr).
Tahap kedua dihasilkan dari tanggal lahir ditambah tahun lahir. (Tgl lhr + Thn lhr).
Tahap ketiga merupakan penambahan tahap pertama dan kedua. (Tahap 1 + Tahap 2).
Tahap keempat dihasilkan dari bulan lahir ditambah tahun lahir. (Bln lhr + Thn Lhr).

Tahun Pribadi
Tahun pribadi menunjukkan keadaan-keadaan yang mungkin terjadi dalam tahun kini karena pengaruh getaran angka tertentu. Ini harus dilihat dengan perimbangan angka-angka lainnya. Angka tahun pribadi diperoleh dari tanggal lahir ditambah bulan lahir ditambah tahun kini bersangkutan (Tgl lhr + Blh lhr + Thn Kini).
Bulan Pribadi
Bulan pribadi menunjukkan hal-hal apa yang paling penting untuk dilakukan dan yang harus dihindari dalam suatu bulan karena pengaruh getaran angka tertentu. Perhitungan bulan pribadi didapat dari bulan aktual masing-masing (Januari hingga Desember) ditambah tahun pribadi (Bln aktual + Tahun Pribadi).
Angka Ambisi
Angka ambisi adalah angka yang diperoleh berdasar penambahan huruf-huruf hidup (vokal) di dalam nama seseorang. Angka ambisi mencerminkan keinginan-keinginan yang sangat kuat dalam diri seseorang.
Angka Penampilan
Angka penampilan adalah angka yang diperoleh berdasar penambahan huruf-huruf mati (konsonan) di dalam nama seseorang. Angka penampilan mencerminkan suatu watak atau karakter seseorang.
Angka Kepribadian
Angka kepribadian adalah angka yang diperoleh berdasar penambahan huruf-huruf mati dan huruf-huruf hidup di dalam nama seseorang. Angka kepribadian mencerminkan totalitas watak kepribadian seseorang, baik yang tampak dari lahirnya maupun tersimpan dalam dirinya.
Tabel Intensitas
Tabel intensitas adalah tabel yang memperlihatkan seberapa banyak suatu angka tertentu muncul atau suatu angka tertentu tidak muncul dalam nama seseorang. Tabel intensitas dapat menjadi cermin kekuatan-kekuatan yang paling menonjol dan potensi-potensi yang kurang atau tidak dimiliki seseorang. Tabel ini digunakan untuk melihat rincian ihwal derajat pengaruh dari getaran angka-angka yang ada.
Konversi huruf ke angka
1
A
J
S
2
B
K
T
3
C
L
U
4
D
M
V
5
E
N
W
6
F
O
X
7
G
P
Y
8
H
Q
Z
9
I
R

Makna Angka
Angka
Makna Positif
Makna Negatif
1
kepemimpinan, aktif, pemberani, mandiri, berwibawa, penuh percaya diri, pantang menyerah dan tegas dalam mengambil keputusan.
egois, keras kepala, merasa benar sendiri, berpotensi otoiter dan diktator.
2
kelembutan, kerjasama, toleran, persaudaraan, hati-hati, moderat, cinta damai, penuh perhatian dan mau mengalah untuk keharmonisan.
kurang percaya diri, ragu-ragu, angin-anginan, mudah terombang-ambing, berpotensi menjadi pembohong penuh tipu daya dan culas.
3
semangat, kreatif, komunikatif, imajinatif, ekspresif, inspiratif, kritis, smart, populisdan bernasib baik.
ceroboh. Sembrono, apologis, berbelit-belit, berpotensi menjadi provokator dan perusak.
4
tertib, disiplin, sistematis, serius, konstruktif, konservatif dan bertanggungjawab.
formalistik, birokratis, kaku, dingin, lamban, berpotensi menjadi penjilat dan status quo.
5
progresif, dinamis, cinta kebebasan, pembaharu, bersemangat, berapi-api, sensual, bergairah dan penuh pesona.
gelisah, berubah-ubah, sulit dikendalikan, memberontak, berpotensi menjadi ekstremis dan radikal.
6
penolong, ramah, solidaritas, kekeluargaan, persaudaraan, penuh kasih sayang dan dapat diandalkan.
mudah diperdaya, senang pujian, rendah diri, berpotensi diperalat dan disalahgunakan
7
mistis, filosofis, spiritualis, analitis, cermat, serius, berhati-hati, penuh pertimbangan dan misterius.
curiga, tertutup, kurang realistis, melarikan diri, berpotensi menjadi utopis dan mengasingkan diri.
8
berkelimpahan materi, makmur, ambisius, ulet, kerja keras, tangguh, tipikal sukses dan terus berusaha mencapai kemajuan.
sombong, serakah, materialistis, penuh bahaya, berpotensi menjadi sumber petaka dan tragedi
9
murah hati, pemaaf, solidaritas, kebersamaan, penuh pengorbanan dan mengalah.
diperdaya kecewa, makan hati, bersedih hati, berpotensi diperalat dan disalahgunakan.

Selasa, 03 April 2012

SPM (SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA)


april 10, 2005
SEJARAH PERKEMBANGAN MANUSIA
Sebuah Refleksi Dimana Kita Sesungguhnya

Negara tidak selamanya ada. Negara baru muncul karena munculnya pertentangan yang tajam antar masyarakat, dan dimulai pada zaman perbudakan. Zaman perbudakan merupakan awal dari menajamnya pertentangan dalam masyarakat yang sebelumnya tidak mengenal kelas, yaitu masyarakat komune primitif (komunitas tradisonal), sebuah masyareakat dimana setiap orang dipandang sejajar baik dalam hak maupun kewajiban.


Pada awalnya, masyarakat primitif, melakukan seluruh pekerjaan secara bersama-sama dan membagi hasil yang didapat secara merata. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama dan tingkat derajad kemanusiaan yang sama pula.

Pada masa itu ekonominya dimulai dengan bentuk yang sederhana, seperti mencari makan secara langsung. Pada masa itu pula, jumlah manusia belum terlalu banyak. Oleh karenanya makanan dapat dicari dengan mudah.

Makanan didapat dengan hasil berburu dengan menggunakan teknologi yang sangat sederhana. Masih menggunakan batu dan belum mengenal logam. Dikarenakan aktivitas ini memerlukan tenaga fisik yang besar maka aktivitas berburu dilakukan oleh laki-laki dan perempuan hanya melakukan pekerjaan disekitar rumah, seperti menyiangi hasil buruan, menjaga anak dan menjaga lingkungan.

Pada masa inilah dimulainya pembagian kerja secara sederhana dalam sejarah perkembangan manusia

Kemudian, dikarenakan semakin sukarnya hasil buruan didapatkan, perempuan segera menemukan teknik bercocok tanam. Hasilnya kemudian menjadi lebih dapat diandalkan sebagai mata pencarian utama ketimbang berburu.

Pada tahap masyarakat ini keberadaan perempuan kemudian lebih dihargai daripada pria, dan inilah asal usul budaya matrineal – yaitu budaya dimana perempuan, sebagai garis pembawa keturunan juga sekaligus sebagai hukum tertinggi bagi kaumnya.

Dengan semakin menyusutnya binatang, para pria kemudian mengganti peran wanita dalam bercocok tanam. Perempuan kemudian berperan dalam pekerjaan rumah tangga semata-mata (domestik).

Penghargaan terhadap perempuan kemudian meluntur. Gens (garis keturunan) matrineal diganti oleh gens patrineal (gariis keturunan ayah/laki-laki).

Yang menarik, asal kata family (keluarga) awalnya berasal dari kata familia yang berarti famulus atau budak domestik. Familia sendiri berarti “jumlah keseluruhan budak yang dimiliki oleh laki-laki”. Jadi, derajat perempuan yang pada awalnya tinggi kemudian dirubah menjadi tak lebih dari budak. Budak Domestik.


ZAMAN BUDAK
Kemudian, akibat perkembangan jumlah manusia dan teknologi (dengan ditemukannya logam) maka terjadilah persaingan dalam perebutan wilayah. Sebab, meski masyarakat perimitif sudah mengenal bercocok tanam, tetapi masih dalam bentuk yang sangat sederhana, yaitu ladang berpindah. Padahal tidak semua wilayah berada dalam kondisi kesuburan yang sama. Maka terjadilah persaingan dan pertentangan didalam masyarakat, karena terdapat gens-gens (garis keturunan/kaum/klan/suku-suku – selanjutnya disebut kaum) yg kaya, dan kaum-kaum yg kekurangan. Maka terjadilah perang antar kaum.

Bagi yang menang perang, mereka kemudian memiliki segala harta maupun wilayah kaum yang kalah. Anggota kaum yang kalah kemudian menjadi budak. Disinilah bermula munculnya kelas-kelas dikehidupan manusia.

Kelas pembudak dan kelas yang dibudaki. Kelas yang kaya, yang mampu menghasilkan, membeli apa saja dan berkuasa penuh atas keputusan dan kebijakan kaumnya, dan kelas yang miskin dan tidak punya apapun

Untuk mempertahankan diri dari para budak yang ingin membebaskan diri, beberapa kaum kaya mengorganisasikan diri untuk menangkal sesuatu hal dari luar. Dan terjadilah negara pertama kali dalam sejarah umat manusia.

Itu sebabnya, negara tidak lebih merupakan organ kekuasaan dan organ penindas dari satu kelas yang berkuasa terhadap kelas lainnya, negara adalah “tata tertib” yang mengesahkan dan mengkonsolidasi-kan penindasan ini dengan meredakan bentrokan-bentrokan kelas-kelas.


ZAMAN FEODAL
Pada perkembangannya kemudian, karena adanya pertentangan didalam (pemberontakan para budak) dan kemajuan tenaga produktif (dengan ditemukannya teknologi bercocok tanam yang menetap), cara produksi masyarakat perbudakan ternyata tak dapat lagi dipertahankan. Maka dimulailah cara produksi masyarakat feodal. Budak-budak memiliki sedikit kemajuan, dimana mereka mendapat sedikit kebebasan dan dapat bekerja dengan cara menyewa pada tuan-tuan tanah dengan cara bagi hasil. Pada masyarakat inilah kelas pedagang (borjuis) mulai muncul.

Kelas borjuis, kemudian terus tumbuh dalam masa feodalisme. Namun mereka tak puas dengan kelakuan para bangsawan dan penguasa (pemerintah) feodal. Karena mereka menarik pajak yang tinggi, hidup berfoya-foya dan bertindak sewenang-wenang.

Dengan pembenaran para pemimpin agama, mereka menyatakan bahwa mereka adalah wakil tuhan dimuka bumi, dan semua kritik dan ketidakpuasan hanya membuat tukang kritik ke tiang gantungan.


ZAMAN KAPITALIS
Pertentangan kelas borjuasi dan kelas feodal kemudian meletus menjadi sebuah revolusi. Salah satunya adalah Revolusi perancis 1781 – 1791. Masyarakat feodal dinegasikan dan kemudian berubah menjadi masyarakat kapitalis seperti sekarang.

Istilah kapitalis diambil untuk menggambarkan terkonsentrasinya modal hanya pada satu orang atau satu kelompok belaka. Sedangkan kelompok-kelompok lain yang berfungsi sebagai tenaga produksi bagi orang tersebut hanya menerima bagian yang dianggap sesuai dengan apa yang dia berikan pada saat produksi itu tadi.

Kapitalis adalah sebuah sejarah penghisapan manusia atas manusia yang paling besar dan paling celaka. Disini manusia dihisap baik tenaga dan pemikirannya serta dipaksa untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik modal (perusahaan atau perorangan). Manusia yang dihisap itu sendiri tidak memiliki hak apapun atas nilai lebih yang dihasilkannya.

Contohnya bisa digambarkan begini:
Seorang buruh pada perusahaan atau pabrik kelapa sawit misalnya dipaksa untuk bekerja selama 8 jam sehari untuk gaji sebesar 500 ribu rupiah sebulan.

Perusahaan tersebut mempekerja-kan lebih dari 1000 orang buruh dan untuk itu perusahaan harus mengeluarkan 500 juta perbulannya untuk membayar gaji buruh.

Buruh-buruh tersebut bekerja selama 8 jam sehari untuk mengolah tandan buah sawit segar menjadi CPO (crude palm oil) yang dalam sebulan bisa mencapai 5 milyar rupiah.

Setelah dipotong pajak, administrasi, upah buruh dan berbagai keperluan pabrik lainnya maka keuntungan yang tersisa menjadi 4 milyar rupiah saja, dan ini kita sebut saja nilai lebih.

Uang senilai 4 milyar tersebut masuk kedalam kas perusahaan. Dan karena perusahaan ini mempunyai pemilik maka pemiliknya lah yang menerima bagian paling besar dari nilai tadi. Sedangkan buruh tersebut, tenaga dan pikiran yang telah dia berikan kepada pemilik pabrik untuk menghasilkan keuntungan berlipat ganda hanya mendapatkan upah sebesar 500 ribu rupiah. Tidak cukup untuk membeli makanan, pengobatan dan apalagi penghidupan yang layak.

Buruh tidak berhak atas nilai lebih yang dihasilkannya.

Bagaimana kalau buruh memberontak dan ingin mendapatkan nilai lebih itu tadi?

Pemilik modal akan bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk memotong segala upaya dan rencana si buruh agar tidak mau dan tidak mampu menyuarakan apa yang menjadi kepentingannya. Kalau perlu bahkan dengan menggunakan kekerasan.

IMPREALISME
Segera setelah sipemilik modal kehabisan lahan dan sumberdaya yang ada untuk dieksploitasi maka ia mulai melirik ke daerah-daerah lainnya.

Dengan dibantu oleh negara maka dimulailah sejarah panjang kolonialisasi dan penjajahan dimana-mana. Pemilik modal dengan dibantu oleh negara segera memaksa penduduk lokal dimana mereka mendarat untuk menghasilkan produksi sebesar-besarnya dan diberikannya upah dengan sekecil-kecilnya.

Belanda dengan VOC adalah salah satu bukti tidak terbantahkan adanya sejarah penghisapan manusia oleh manusia dimana seluruh hasil bumi yang ada di tanah ini dibawa oleh mereka dan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda. Sementara kita hanyalah menerima apa yang tidak lebih dari sebuah ampas

Segera saja, setelah itu, penjajah meperkenalkan hukum-hukum positif yang mereka miliki yang mereka anggap lebih baik dan yang terbaik bila dibanding dengan hukum dan kebijakan yang dimiliki oleh masyarakat lokal.

Fase imprealisme kemudian berhenti yang ditandainya dengan hancurnya Hiroshima dan Nagasaki. Segera saja seluruh negara yang terlibat perang sebelum masa itu memasuki era perang dingin. Perang ideologi.

Berhentinya fase ini tidak serta merta menghentikan perluasan-perluasan pengaruh dari Kapitalisme. Kapitalis berkembang dan semakin kuat pada era musim perang dingin sekaligus sebagai salah aktor yang terlibat dari perang dingin itu sendiri. Lawannya adalah komunis. Asal kata dari Komunike (perkumpulan).

Komunis itu sendiri mengedepankan prinsip kebebasan manusia (tanpa kelas). Suatu hal yang ditentang keras oleh kaum kapitalis karena bisa menghambat dan bahkan meniadakan sama sekali aliran modal besar kepada kaum pedagang (pemodal – kapitalis).

Pikiran komunis sesungguhnya mengacu pada pemikiran: “dari seseorang dimintakan kesang-gupannya, dan kepada orang tersebut diberikan sesuai dengan kebutuhannya.” Dalam masyarakat ini menjadi mungkin bagi kita untuk mengerjakan sesuatu hari ini dan hal yang lain pada esok harinya; berburu dipagi hari, memancing dising hari, beternak disore hari dfan menjadi kritikus setelah makan malam tanpa harus menjadi pemburu, pemancing, peternak dan kritikus.

Komunis pada dasarnya bukanlah sebuah ideologi melainkan hanya sebuah bangunan pemikiran tentang bagaimana manusia bisa hidup dengan penuh kebebasan dengan norma-norma yang tidak terlalu mengikat.

Ketika komunisme jatuh ke tangan Lenin maka ia berubah menjadi ideologi.

Ideologi tidak lain dan tidak bukan adalah alat “berperang”. Ideologi berfungsi untuk menyederhanakan, meringkas, mereduksi dan menuntut ketertundukan, mirip dengan komando militer. Itu sebabnya, semakin lama maka ideologi akan semakin mengeras dan sulit dikoreksi sehingga para penganutnya akan semakin membuta dan lama kelamaan akan kehilangan akal pikriannya sendiri.

Ideologi dapat menggantikan pemikiran karena ia telah memudahkan orang untuk berpikir dan menyederhanakan realitas.

Dalam kasus Komunis Rusia, Lenin berada pada sistem politik dimana kaum bangsawannya begitu otoriter dengan sistem ekonomi yang juga begitu mentah. Karena itu ia menganggap perlunya sebuah partai pelopor dan diktator rakyat.

Hal inilah yang menjadikan komunisme kemudian dipimpin oleh kelompok elit partai dan mengesahkan penindasan terhadap kelompok-kelompok yang menen- tangnya.

Lenin hanya sempat mengenyam hasil yang dia dapat dari revolusi Rusia selama 3 tahun. Kepemimpinannya kemudian diambil alih oleh Stalin yang menjadikan komunisme sebagai ideologi negara Rusia dan menjadikannya sebagai ideologi yang baku sekaligus memonumenkan Lenin. Setelah itu tinggalah komunisme menjadi ideologi membatu yang melahirkan begitu banyak masalah.


NEO-KOLONIALISME/NEO-IMPREALISME
Seperti yang telah diungkapkan diatas bahwa dalam era perang dingin kapitalisme terus saja memperbaiki diri dan mencari-cari peluang untuk mengembangkan dirinya sendiri. Kejatuhan Uni Soviet merupakan tonggak penting dimana kapitalisme mengibarkan bendera kemenangannya. Segera saja ia menjadi paham yang tidak tergoyahkan.

Segera pula ia mulai memperkenalkan pemahaman globalisasi setelah terlebih dahulu mempersiapkan sejumlah fondasi bagi perusahaan-perusahaan trans-national, yaitu perusahaan-perusahaan yang tidak berbatas dengan wilayah dan adminitratif semata.

Hasilnya adalah kapitalisme yang mengurangi peran negara lewat berbagai deregulasi, menswastakan sektor-sektor publik seperi Telkom dan PLN., memotong subsidi BBM dan listrik, meniadakan jaminan sosial dan segala hal yang berhubungan dengan penyesuaian paham kapitalisme kearah kekuasaan perusahaan-perusahaan raksasa.

Semua bisa dilakukan karena Indonesia terlibat dengan utang yang begitu besar. Tercatat 1.200 trilyun sudah hutang yang kita miliki dan kita terpaksa berutang lagi untuk mempu membayar bunga utang kita yang kemarin.

Disinilah Bank Dunia dan IMF, yang merupakan puncak kekuasaan sistem Kapitalisme, mencengkeram dan menguasai umat manusia. Kita tidak mampu melakukan apapun karena kita membutuhkan utang untuk membayar bunga hutang yang kita pinjam sebelumnya. Dan ketika Bank Dunia dan IMF memaksa kita untuk melakukan deregulasi, memotong subsidi dan jaminan sosial, kita tidak mampu mengatakan apa-apa karena kita butuh dengan modal dan uang yang mereka miliki. Dan mereka butuh dengan sumberdaya alam yang kita miliki.

Imprealisme AS dan Wall-Street adalah penguasa sesungguhnya dari urat nadi kehidupan kapitalisme. Sedangkan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia), rezim yang lahir di tahun 1995, merupakan bentuk yang paling jelas dan nyata dari upaya-upaya negara maju untuk melakukan kolonialisme dan penjajahan global dalam bentuk yang baru.


PENUTUP
Dari seluruh uraian diatas, terlihat jelas bahwa didalam sejarah perkembangan manusia, manusia tersebut hanya menjadi alat bagi kelas yang dominan.

Pada masa perbudakan negara mengabdi pada tuan-tuan budak;
Pada masa feodal, negara mengabdi pada tuan-tuan tanah;
dan
pada masa kapitalis negara mengabdi untuk kepentingan para kapitalis.

Negara hanya mengabdi pada kepentingan kaum minoritas dan bukan mayoritas.
Bagaimana negara dapat bertahan?

Berbeda dengan gens (garis keturunan/lan atau suku), negara pada awalnya membagi warga negara menurut pembagian wilayah.

Kemudian negara menegakkan kekuasaan diatas masyarakat dengan membentuk kekuatan bersenjata. Kekuatan bersenjata buatan negara ini perlu karena organisasi bersenjata yang bertindak sendiri dan berasal dari masing-masing kelompok masyarakat akan sangat tidak mungkin terjadi sejak manusia terpecah menjadi kelas-kelas.

Organisasi bersenjata buatan negara ini bukan saja terdiri dari orang-orang bersenjata, tetapi juga terdiri dari penjara dan segala macam alat paksa, yang sangat tidak dikenal oleh susunanan masyarakat gens (garis keturunan/klan atau suku).